Assalamualaikum WR.WB
Kali ini saya ingin membahas tentang apa itu Routing
A. Pengertian
Routing adalah kegiatn menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain sehingga suatu kiriman paket data dapat sampai alamat tujuan berdasarkan ip address yang dituju.
Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh admin jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur.
B. Latar Belakang
Latar belakang dari kegiatan ini yaitu kita melakukan routing static ini karena saya ingin mengetahui bagaimana cara kerja static routing.
C. Tujuan Kegiatan
Apabila kita melakukan static routing ini memiliki keuntungan dari segi keamanan, karena static routing lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing. Namun static routing juga memiliki kekurangan, kelemahan menggunakan static routing yaitu rentan terhadap kesalahan penulisan dan lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing, karena kita harus melaukan routing secara manual satu-satu.
D. Jangka Pelaksanaan
3-4 Jam untuk dapat dipahami
E. Pelaksanaan Pembahasan
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa
menemukan untuk kemudian berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah
proses routing (distro BSD mendukung dengan routing daemon standar routed atau
misal gated dalam hal yang lebih kompleks), atau secara mudah router dapat
dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan
rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam
implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar
lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network
id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu
perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan
paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah
tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan perusahaan yang
dituju.
Jadi Routing dinamis merupakan routing protocol
digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table
pada router. Routing dinamis ini lebih mudah daripada menggunakan routing
statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU
router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur
yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi
yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan
membuat ruting yang baru.
Routing protocol adalah komunikasi antara
router-router. Routing protocol mengijinkan routerrouter untuk sharing
informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Routing Protocol adalah
protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic routing
protocol terbagi atas tiga kategori:
1 Distance
Vector
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini
dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja
(hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat
network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang
tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway
Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah
routing protocol klasik.
2 Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih
modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop
count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter
lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya
adalah Open Shortest Path First (OSPF).
3 Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat
routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang
merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco
ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device
router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan
yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.
1.
Automatic Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic
network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk
membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan
routing protokol yang sama. daripada mengkonfigurasi router secara static,
routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router
lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel
routing dengan menggunakan routing dinamik.
2.
Maintaining routing tables
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan
selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing
dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing
dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia
(jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan
lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara
otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan
dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin
jaringan.
Ada dua kategori protokol routing yaitu Interior
Gateway Protocol (IGP) dan Exterior Gateway Protocol (EGP). Interior Gateway Protocol
merupakan protokol routing yang menangani routing jaringan internet dalam suatu
autonomous system. Exterior Gateway Protocol merupakan protocol routing yang
menangani routing jaringan internet antar automous system. Exterior Gateway
Protocol diperlukan karena Interior Gateway Protocol tidak dirancang untuk
suatu jaringan yang sangat besar sehingga jaringan internet perlu dibentuk ke
dalam suatu hirarki dengan membagi jaringan internet tersebut ke dalam
autonomous systems. Autonomous System (AS) secara umum didefinisikan sebagai
jaringan internet yang berada dalam satu kendali administrasi dan teknis.
Ada beberapa routing dinamic untuk IP,dibawah ini
adalah dinamik routing yang sering digunakan :
RIP
RIP : Routing Information Protocol. Distance vector
protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan
jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk
mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update
dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok
dimplementasikan untuk jaringan kecil.
RIP
mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30
detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah
network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop
maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau
(unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien
pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak
router.
RIP
v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus
menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update
dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang
disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan
update-update dari route. Ini disebut classless routing.
Rip terbagi 2 yaitu:
Rip
versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
Rip
versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
METRIC:
Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum
tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja
RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
Hop
Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk
mencegah loop pada jaringan.
Classful
Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat
mengatur classless routing.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya
:
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network
address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai
contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai
brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
OSPF : Open Shortest Path First. Link state
protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan
path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan
jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi
perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah
dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak
router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan
EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah
jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg
disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut
algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree)
akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik
yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance
vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance
vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau
sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang
regular ke semua router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
a.
Identifikasi tujuan baru,
b.
Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP
adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua
jaringan dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah Secara
otomatis dapat menangani topologi yang komplek,Kemampuan
ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
Skalabilitas,
untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay
sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi
menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric.
Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang
menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP
merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah
diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek
dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik
dengan karakteristik sebagai berikut:
·Menggunakan
composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
·Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Tujuan dari IGRP yaitu:
1)Penjaluran
stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
2)Overhead
rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
3)Pemisahan
lalu lintas antar beberapa rute paralel.
4) Kemampuan
untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
5)Mempertimbangkan
menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering
disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router cisco saja.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector
routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang
digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di
kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP.
Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek,
EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam
menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi
networknya:
· neighbor table,
· topology table,
· routing table
· Menggunakan protokol routing enhanced distance
vector.
· Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
· Menggunakan algoritma kombinasi antara distance
vector dan link-state.
· Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jalur terpendek.
BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering
disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia
komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan
melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju
ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan
algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP
dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP
termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara
cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim
melalui koneksi TCP.
1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki
timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jikaterjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap
harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggeredupdate)Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan
hasil yangcukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi
tentang subnet setiap route.RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking
(VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya
sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya
berada.
2.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan
beberapa metrik
sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar
mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari
loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop
avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Border Gateway Protocol (BGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
IS-IS adalah Organisasi Internasional untuk
Standarisasi (ISO) spesifikasi router dinamis. IS-IS digambarkan dalam ISO/IEC
10589 IS-IS jaringan protokol router antar jaringan Negara yang berfungsi
sebagai informasi jaringan Negara. Melalui jaringan tersebut untuk membikin
sebuah topologi jaringan. IS-IS maksud utamanya untuk penghubung OSI paket dari
CNLP (connectionless Network Protokol) tapi telah mempunyai kapasitas untuk
menghubungkan paket IP. Ketika paket IP terintegrasi dalam IS-IS menyediakan
kemampuan untuk menghubungkan protokol luar dari OSI family seperti IP. Serupa
dengan OSPF, IS-IS didirikan sebuah arsitektur hierarki dari jaringan tersebut.
IS-IS menghasilkan dua tingkatan level, level (1) untuk dalam area dan level
(2) untuk antar area.
IS-IS dibedakan antara penghubung L1 dan L2. suatu
router dinamakan IS dalam IS-IS. L1 IS-IS mengkomunikasikan dengan L1 IS yang lainnya
didaerah yang sama. Jalur L2 IS – IS diantara area L1 dan bentuk dari sebuah
backbone routing intra domain. Hierarki routing disederhakan design backbone
karena L1 IS-IS hanya menginginkan untuk mengetahui bagaimana mendapatkan L2 IS
– IS terdekat.
Dalam IS-IS, suatu router biasanya disebut
Intermediate System (IS) PC, workstation, serta servers dan End System (ES).
H. Perbandingan routing static dan dinamic
Static Routingr meneruskan paket dari sebuah network
ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota)
yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah,
kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
Kekurangan
dan kelebihan static routing:
- Dengan menggunakan next hop
Kelebihan: Dapat mencegah terjadinya eror dalam
meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket
memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router
telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
Kekurangan: Static routing yang menggunakan next hop
akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang
akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan
proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next
hopnya.
- Dengan menggunakan exit interface
Kelebihan: Proses lookup hanya akan terjadi satu kali
saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network
tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
Kekurangan: Kemungkinan akan terjadi eror keteka
meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router
tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada
tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
routing static dengan menggunakan next hop cocok
digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint
sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit
interface dalam mengkonfigurasi static route.
recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada
routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika
akan meneruskan paket ke tujuannya.
Dynamic Routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik
yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network
lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic
routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.Apabila
jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka
perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan
informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk
mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi
jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat
dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup
bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
F. Kesimpulan
Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah
sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan
protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router
dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik,
jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Router static.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network
destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui
Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan
multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP
menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya
G. Referensi
-https://belajartecnologi.blogspot.co.id/2016/11/makalah-tentang-routing-protocol.html
-https://farid1611.blogspot.co.id/2016/08/assalamualaikum-wr.html
Sekian Terimakasih,
Wassalamualaikum Wr.Wb
No comments:
Post a Comment